Salah Tempat Pacaran
Make up lama-lama taunya Cuma nongkrong
di Alun-alun.
“sayang
ini kan malam minggu, kita jalan yu” ucap Airin pada kekasihnya.
Airin adalah seorang wanita remaja
yang baru saja lulus SMA. Ia sedang di landa asmara begitu hebat. Di tambah
lagi libur panjang setelah lulus sekolah, yang menjadikannya selalu ingin
berduaan dengan kekasihnya.
Airin ini selalu ingin terlihat
sempurna di hadapan orang-orang. Semua akan ia lakukan asalkan ia terlihat
sempurna. Tak peduli berapa biaya yamg akan ia keluarkan untuk bisa tampil sempurna.
Karena ia pun termasuk orang berada, jadi tak usah khawatir dengan masalah
finansial.
Lelaki yang membuat airin jatuh cinta
adalah Fano. Kakak kelasnya semasa SMA. Setelah lulus sekolah Fano tidak
melanjutkan pendidikannya. Juga tidak jua mencari kerja. Hanya luntang-lantung
menghabiskan uang orang tua.
Mereka memang sudah kenal sedari dulu,
ketika Fano masih bersekolah. Namun baru awal tahun ini mereka dekat. Dan baru
beberapa minggu meraka pacaran. Fano memang memiliki wajah tampan, tapi
ketampanannya tidak sesuai dengan isi dompetnya.
Sewaktu hari di hari Sabtu, Airin
mengajak Fano untuk jalan di malam minggu. Itu pertama kali mereka jalan
berdua, karena sebelumnya hanyaberhubungan lewat chatting saja, atau jika
hendak bertemu pun Fano yang berkunjung ke Rumah Airin.
“Sayang
malam ini kan malam minggu, kita main yu” ucap Airin di chat WhatsApp
“Kan
biasanya setiap malam minggu aku suka ke rumah kamu” balas Fano di sela-sela ia
bermain game.
“Jalan
ke Rumah maksudnya jangan di rumah terus, bt tau”
“Yasudah
kalo begitu nanti malam aku jemput”
“Yeyy
bener sayang?” balas Airin sembari tersenyum pada handphone nya
“Iya
bener”
“Asiiik,
yasudah sampai jumpa nanti malam ya. I Love you”
“Iya”
“Kok
iya doang” balas manja Airin
“Iya
I love you too” balas gemas Fano, bukan gemas karena Airin tapi gemas karena
game nya yang hampir kalah.
Di kamarnya Airin sangat senang karena
malam ini ia kan benar-benar pacaran dengan pacarnya. Senyum-senyum sendiri
pada handphone nya. Gerak-gerak tak karuan macam cacing kepanasan.
Sampai ketika sore tiba. Pokoknya nanti malam gue harus terlihat
cantik di hadapan Fano batin Airin. Kemudian ia pergi ke salon langganannya
di depan komplek. Tentunya untuk terlihat sempurna. Melakukan semua hal di
salon itu agar terliahat cantik. Setelah mempercantik diri di salon, ia
langsung bergegas pulang ke rumah dan kemudian membuka almari. Ia memilih baju
terbaik yang ia punya. Memilih aksesoris termahal yang ia punya. Tak lupa ia
ingatkan kembali Fano kekasihnya untuk menjemputnya nanti malam.
“Sayang
jangan lupa ya nanti malam”
“Iya
sayang iya, nanti aku jemput jam 7 malam” balas Fano yang masih sibuk dengan
gamenya
Setelah berjam-jam ia makeup dan
mempersiapkan diri sebaik mungkin, akhirnya ia selesai juga dan tinggal
menunggu jemputan dari Fano. Untungnya Fano tidak melupakan janji nya bahwa
malam ini ia akan jalan dengan Airin.
Jam 7 teap Fano tiba di Rumah Airin. Dengan
motor tuanya yang bermerk Honda 100 dan menggunakan pakaian seadanya. Memakai jaket
jeans lusuh buatan Denim yang sepertinya sudah tidak muda lagi. Airin yang
sedari tadi menunggu di depan Rumah, tidak lagi basa-basi untuk langsung
menaiki motor tua Fano yang seringkali mogok itu. Fano yang masih duduk di
motor terkesima dengan kecantikan pacarnya.
“Sayang
malam ini kamu cantik sekali”
“Kan
untuk kamu” balasnya sambil tersenyum
“Yaudah
yu kita jalan”
“Ayo
sayang”
Mereka berboncengan di jalan raya yang
juga ramai akan orang-orang yang sedang berpasangan. Di tengah-tengah kerumunan
kendaraan bermotor Airin bertanya “Kita mau kemana sayang”
“Ke
tempat yang ramai pastinya” balas Fano sembari tetap terfokus pada jalan raya
“Iya
deh, kemanapun amu bawa aku, aku ikut” balas Airin yang kemudian berpegangan
erat pada Fano
Setelah 30 menit mereka mengarungi
jalanan yang sangat ramai, akhirnya tiba di sebuah tempat. Tempat yang sangat
ramai di pusat kota. banyak orang berpacaran. Banyak orang berjualan, ada yang
berjualan baju hingga makanan. Airin yang sudah berlama-lama menyiapkan diri
agar terlihat sempurna merasa kaget. Ia kira mereka akan jalan ke sebuah tempat
yang istimewa atau sebuah kafe. Ternyata mereka hanya peri ke Alun-alun kota. “Sayang
kok kita kesini”
“Iya
kan ini tempat ramai sayang” ucap Fano sambil memarkirkan motornya di parkiran
sebelah utara Alun-alun.
“Tapi
kan sayang” belum selesai Airin berbicara, Fano sudah menariknya
“Sudahlah
ayo”
Akhirnya mereka pacaran di tengah
Alun-alun. Memakan bakso mamang cuanki bersamaan dengan orang pacaran lainnya.
Selesai.